Situs web (bahasa Inggris: web site)
atau sering dingkat dengan istilah situs adalah sejumlah halaman web
yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan
berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah
situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang
dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun
jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali
sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di
internet disebut pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal
dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya halaman beranda
situs internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada
prakteknya tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk
mengaksesnya, beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan
pendaftaran sebagai anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat
menjadi aggota untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web
tersebut, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi,
situs-situs berita, layanan surel (E-mail), dan lain-lain.
Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan,
menghormati privasi, atau karena tujuan komersil tertentu.
AWAL PERKEMBANGAN WEBSITE
Standar WEB 1.0 merupakan bentuk WEB yang paling
awal. Hal yang disajikan dalam web ini masih bersifat statis dan cenderung
hanya bersifat informatif.
Layanan yang internet kala itu masih berkisar
diantara static website yang saling dihubung kan dengan hyperlink. Umumnya
website berformat “brosur online” – website yang menyampaikan informasi satu
arah – umumnya berbentuk profile, portal berita, toko online, layanan email,
dll. Web kala itu dihuni oleh website-website yang di desain menggunakan table
dan flash. Contohnya adalah DotCom Bubble Burst, atau DotCom Crash, atau DotCOm
Doom. Di bawah ini merupakan tampilan web di era 80an.
PERKEMBANGAN WEB PERIODE 2
Era pengembangan web ke 2 di mana
pengunjung mulai dapat melakukan interaksi dengan diatur oleh sistem yang ada
pada web. Web 2.0 sendiri merupakan sebuah istilah yang pertama kali dicetuskan
pada tahun 2003 oleh O’Reilly Media, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0
pertama di tahun 2004.
Dapat di simpulkan dalam
standar WEB 2.0, WEB sudah merupakan ajang interaksi antar sesama pengguna. Bentuk
yang menjadi khas pada generasi ini adalah WEB bukannya hanya merupakan sumber
bacaan dan mencari informasi namun juga sebagai bagian dari interaksi sosial.
PERKEMBANGAN WEB PERIODE 3
Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada
tahun 2001, saat Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang
menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca
halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan
membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini.
Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik,
yang memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna,
tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software.
Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri. Keunikan
dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin
pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa
bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu
menyediakan keterangan-keterangan yang relevan.
Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam
membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web
3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan
kapasitas yang luar biasa besar. Walaupun masih belum sepenuhnya
direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki beberapa standar operasional untuk bisa
menjalankan fungsinya dalam menampung metadata.
Website dibagi menjadi 2 jenis yaitu Web Statis dan Web Dinamis.
1. Web Statis
Web statis adalah website yang mana pengguna tidak bisa mengubah konten
dari web tersebut secara langsung menggunakan browser. Interaksi yang
terjadi antara pengguna dan server hanyalah seputar pemrosesan link
saja. Halaman-halaman web tersebut tidak memliki database, data dan
informasi yang ada pada web statis tidak berubah-ubah kecuali diubah
sintaksnya. Dokumen web yang dikirim kepada client akan sama isinya dengan apa yang ada di web server.
Contoh dari web statis adalah web yang berisi profil perusahaan. Di sana hanya ada beberapa halaman saja dan kontennya hampir tidak pernah berubah karena konten langsung diletakan dalam file HTML saja.
Contoh dari web statis adalah web yang berisi profil perusahaan. Di sana hanya ada beberapa halaman saja dan kontennya hampir tidak pernah berubah karena konten langsung diletakan dalam file HTML saja.
Contoh gambar Web Statis
2. Web Dinamis
Dalam web dinamis, interaksi yang terjadi antara pengguna dan server
sangat kompleks. Seseorang bisa mengubah konten dari halaman tertentu
dengan menggunakan browser. Request (permintaan) dari pengguna
dapat diproses oleh server yang kemudian ditampilkan dalam isi yang
berbeda-beda menurut alur programnya. Halaman-halaman web tersebut
memiliki database. Web dinamis, memiliki data dan informasi yang
berbeda-beda tergantung input apa yang disampaikan client. Dokumen yang sampai di client akan berbeda dengan dokumen yang ada di web server.
Contoh dari web dinamis adalah portal berita dan jejaring sosial. Lihat
saja web tersebut, isinya sering diperbaharui (di-update) oleh pemilik
atau penggunanya. Bahkan untuk jejaring sosial sangat sering di-update
setiap harinya. Contoh programnya yaitu Facebook, Twitter, dll.
Contoh gambar Web Dinamis
Perbedaan Web Statis dengan Web Dinamis
- Interaksi antara pengunjung dan pemilik web
Dalam web statis tidak dimungkinkan terjadinya interaksi antara pengunjung dengan pemilik web. Sementara dalam web dinamis terdapat interaksi antara pengunjung dengan pemilik web seperti memberikan komentar, transaksi online, forum, dll. - Bahasa Script yang digunakan
Web statis hanya menggunakan HTML saja, atau paling tidak bisa ditambah dengan CSS. Sedangkan web dinamis menggunakan bahasa pemrograman web yang lebih kompleks seperti PHP, ASP dan JavaScript. - Penggunaan Database
Web statis tidak menggunakan database karena tidak ada data yang perlu disimpan dan diproses. Sedangkan web dinamis menggunakan database seperti MySQL, Oracle, dll untuk menyimpan dan memroses data. - Konten
Konten dalam web statis hanya diberikan oleh pemilik web dan jarang di-update, sementara konten dalam web dinamis bisa berasal dari pengunjung dan lebih sering di-update. Konten dalam web dinamis bisa diambil dari database sehingga isinya pun bisa berbeda-beda walaupun kita membuka web yang sama.
Daftar Pustaka
http://www.carawebs.info/2013/03/pengertian-perbedaan-web-statis-dan-web-dinamis.html
http://lutfimiftahudin.blogspot.com/2014/04/sejarah-singkat-perkembangan-web.html
http://tegararian.blogspot.com/2013/03/pengertian-website.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar